Sinergi Dorak Tour dan IITCF Bangkitkan Pariwisata di Turki

PA| Ankara–Kunjungan wisatawan ke Turki tahun ini anjlok 80% menyusul kasus kudeta gagal pada Juni lalu serta gencarnya pemberitaan soal ledakan bom di negara tersebut. Kondisi itulah yang membuat seluruh pemangku kepentingan atau stake holder pariwisata Turki bergerak untuk memulhkan kembali industri pariwisata di negara tersebut.

Setelah pekan lalu Turkish Airlines mengajak jurnalis Indonesia untuk melihat pariwisata Turki, pekan ini Dorak Tour selaku perusahaan travel terbesar di Turki mengajak para pelaku travel muslim Indonesia yang tergabung di Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF).

Dorak Tour bersama IITCF menyelenggarakan Turkey Moslem Educational Trip pada 27 November-6 Desember 2016. Kabarumrahhaji.com selaku media partner acara ini juga mengikuti kegiatan trip tersebut.

Osman, tour leader dari Dorak Tour mengakui bahwa industri pariwisata Turki saat ini sangat terpukul akibat masalah politik Turki dan pemberitaan soal ledakan bom yang dibesar-besarkan oleh media internasional. Dia menegaskan bahwa Turki saat ini aman bagi turis asing.

Percobaan kudeta Presiden Erdogan pada pertengahan tahun ini sebenarnya juga bisa diredam dengan cepat oleh Pemerintah dan rakyat Turki. “Ada keadaan darurat saat itu, tapi itu pun hanya untuk penduduk lokal Turki pendukung organisasi Gullen, tidak berlaku untuk turis. Jadi sebenarnya tidak ada efek apa-apa terhadap kehidupan masyarakat Turki. Mereka tetap kerja atau berdagang,” kata Osman.

Menurut Osman, kasus politik yang terjadi di Turki sebenarnya karena kelompok-kelompok yang tidak suka dengan Presiden Erdogan. Hal itu biasa dalam dunia politik. Hanya, kata Usman, sebagian besar rakyat Turkir tidak setuju dengan kudeta sehingga mereka justru keluar rumah untuk melindungi demokrasi.

Sedangkan soal bom, Osman menjelaskan bahwa Turki dikelilingi oleh negara-negara yang secara keamanan tidak stabil. Misalnya ISIS yang menyerang Syuriah dan Irak. Negara ini juga masih menghadapi kelompok Kurdi yang ingin memisahkan diri dari Turki. “Ledakan bom beberapa waktu lalu hanya di perbatasan dengan Syuriah, jauh dari sini (Istanbul),” ujarnya.

Sementara itu, Chairman IITCF Priyadi Abadi berterima kasih kepada Dorak Tour yang telah mensponsori kegiatan Turkey Moslem Educational Trip yang diikuti 40 orang pelaku travel muslim. Dorak Group yang memiliki ratusan bus dan hotel ini merupakan travel terbesar di Turki. “Dorak mencoba mencari terobosan agar pariwisata Turki kembali berjaya. Setelah negosiasi yang panjang akhirnya kita hari ini bisa melaksanakan program trip ini,” tutur Priyadi.

Berdasarkan pengamatan kabarumrahhaji.com, kondisi politik dan keamanan di Turki saat ini cukup aman bagi kalangan wisatawan. Di sejumlah kota-kota besar di Turki seperti Istanbul, Ankara, Bursa, Konya, dan Izmir aktivitas penduduk berjalan normal. Bahkan, kawasan-kawasan wisata Turki sudah mulai banyak dikunjungi turis asing yang kebanyakan berasal dari Tiongkok, Indonesia, dan Malaysia.[]

Sumber: kabarumrahhaji.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *