Menikmati Ibadah di Masjid Aya Sofya di Amsterdam

PA| Amsterdam – Waktu menunjukkan pukul 14.30 waktu Amsterdam (17/2/2019). Rombongan West Europe Muslim Educational Trip (WEMET) Batch 5 yang digelar Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) ke Eropa Barat bergegas menuju Masjid Westermoskee Aya Sofya, Amsterdam, untuk menunaikan shalat Dzuhur dan Asar, jamak qasar.

Masjid Westermoskee Aya Sofya berdiri kokoh di tepi salah satu kanal di Amsterdam ini. Masjid yang merupakan salah satu masjid di Negeri Kincir Angin yang direkomendasikan bagi traveller Muslim, di samping Islamic Foundation Fatih Netherlands.

Westermoskee dirancang oleh arsitek tradisional Prancis, Marc dan Nada Breitman. Konstruksi dimulai pada 2013 dan bangunan itu selesai pada 2015.

Masjid dengan corak bata merah dan putih yang dikawal dengan satu menara tinggi langsing ini cukup mudah untuk dikenali dengan tampilan masjidnya yang jelas.

Arsitektur masjid ini bergaya Turki. Menurut informasi, kebanyakan jamaah masjid ini merupakan imigran, khususnya Turki. Hal ini dapat terlihat dari taushiyah singkat imam masjid yang dituturkan dengan bahasa Turki. Jadinya, suasana di masjid ini “Belanda rasa Turki”.

Untuk tempat wudhu di masjid ini terlihat bagus dan rapi. Aturan dalam masjid ini, jamaah tidak diperbolehkan mencopot kaos kaki ketika melakukan wudhu. Jika melepas kaos kaki, maka harus mengenakan sandal.

“Kalau Anda berwudhu, kaos kaki jangan dilepas, kalau dilepas pakai sandal,” kata petugas masjid dengan menggunakan Bahasa Belanda.

Ia juga menjelaskan bahwa saat masuk masjid juga harus memakai kaos kaki. Itu aturan masjid ini. Berbeda dengan masjid di Indonesia.

Setelah menjalankan shalat berjamaah, rombongan Edutrip IITCF mendokumentasikan silaturahmi di masjid ini. Kami foto bersama dengan pengurus masjid ini.

IITCF juga memberikan bingkisan souvenir sebagai tanda kasih, cinderamata untuk imam masjid yang kebetulan sedang ada acara di luar. Namun demikian, sang imam masjid meluangkan waktu untuk berbincang dan menghubungi Chairman IITCF, H. Priyadi Abadi, MPar meski melalui sambungan telepon. [fro]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *