
PA| Jakarta–Asosiasi Penyelenggara Haji, Umrah dan In-bound Indonesia (Asphurindo) menggelar Training Tour Leader dan Tour Guide di Gedung Muamalat Tower, Sabtu (12/05/2018). Acara istimewa ini diikuti oleh puluhan anggota yang tergabung dalam Asphurindo.
Di lokasi acara, Ketua Umum Asphurindo H. Syam Resfiadi mengatakan, training Tour Leader dan Tour Guide ini sangat penting untuk diselenggarakan. Sebab, tegas beliau, salah satu izin Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) untuk mendapatkan sertifikat BPW harus memiliki sertifikat pelatihan Tour Leader dan Tour Guide.
“Training Tour Leader dan Tour Guide adalah bagian yang tak terlepas dari persyaratan untuk izin PPIU dimana untuk mendapatkan sertifikasi BPW berkategori BPW harus memiliki sertifikasi Tour Leader dan Tour Guide. Maka training ini diadakan agar anggota bisa mendapatkan bekal ilmu sebelum diuji untuk dapat sertifikasinya,” jelas H. Syam Resfiadi.
Beliau melanjutkan, acara-acara seperti training Tour Leader dan Tour Guide ini sangatlah penting digelar. Dengan harapan, selain sebagai syarat memiliki sertifikat BPW, training Tour Leader dan Tour Guide ini juga bisa meningkatkan pelayanan yang diberikan oleh biro travel khususnya anggota Asphurindo kepada Jemaah. Profesional dan pelayanan prima adalah kunci utama atau kunci sukses sebuah biro travel perjalanan.
Menurut H. Syam, training Tour Leader dan Tour Guide ini terselenggara atas kerjasama Asphurindo dengan Bank Muamalat. Lokasi training Tour Leader dan Tour Guide beserta lokasi ujian disiapkan oleh Bank Muamalat.
“Alhamdulilllah ada 63 peserta dari 30 travel anggota Asphurindo yang hadir,” pungkas H. Syam.
Antusias Peserta Training Tour Leader dan Tour Guide
Peserta Training Tour Leader dan Tour Guide yang diselenggarakan Asphurindo berjalan dengan lancer dan hikmat. Semua peserta training yang berasal dari travel biro perjalanan terlihat antusias. Hal ini tak lepas dari nara sumber utama yang hadir, Chairman Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) H. Priyadi Abadi.
H. Priyadi yang juga dosen pariwisata di Universitas Trisakti ini memaparkan dan mengupas soal travel. Kemudian dijelaskan pula soal prospek wisata muslim, hal-hal yang harus dipersiapkan dalam sebuah perjalanan, profesionalisme Tour Leader dan Tour Guide sebagai syarat memperoleh sertifikat BPW dan lain sebagainya.
Para peserta Training Tour Leader dan Tour Guide diajak untuk mengenal berbagai dokumen yang harus dipersiapkan dalam sebuah perjalanan. Di antaranya adalah type paspor (paspor dinas, biasa, pendul). Kemudian ERP (Exit Re Entry Permit Khusus Pendul).
“Misalnya saya bekerja di Dubai dan sering masuk Dubai tapi saya warga negara luar itu ada visa ERP Exit Re Entry Permit Khusus Pendul,” kata beliau.
Selanjutnya entry visa (masa berlaku visa, duration of stay, jumlah entry multiple atau single, nama di visa), Permanent Resident Card, dan Frequent Flyer.
“Berilah informasi seluas-luasnya untuk jamah kita, justru kita bersaing sehat dalam memberikan pelayanan yang prima. Berikan informasi yang sedetail-detailnya, jangan sampai jamaah anda bertanya. Ini suatu velue, kalau biro travel memberikan informasi yang detail maka Jemaah akan puas. Oh travel ini lengkap ya informasinya,” jelas Priyadi, Coach Wisata Muslim ini.
Daftar peserta dan pengaturan kamar (rooming list/name list) juga penting dilakukan dalam sebuah perjalanan. Rooming list, type kamar single/double/triple/extra bed atau sofa bed, lokasi kamar (connecting room/same floor/highest floor/dekat elevator/jauh dari elevator) juga harus diperhatikan.
Selanjutnya chekslist hal-hal yang harus dipersiapkan, mulai dari tiket, travel Insurance dan selling itinerary. Kemudian Working Itinerary, Paspor List, Rooming List, Hotel List, Baggage Tag dan Pita Warna.[]
Sumber: rindukabah.com