

PA| Luxembourg –Rombongan Program West Europe Muslim Educational Trip (WEMET) yang digelar Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) menjalankan shalat Jumat di Centre Culture Islamique, Jumat (15/2/2019).
Tak mudah mencari masjid di Eropa Barat, karena itu IITCF berkomitmen untuk terus mengkampanyekan wisatawan untuk memudahkan Muslim traveller. Salah satunya bersilaturrahmi dengan imam masjid di Centre Culture Islamique Luxemburg.
Imam Masjid Centre Culture Islamique Luxemburg yang bernama Khalil ini nampak senang ketika Chairman IITCF H. Priyadi Abadi, MPar dan rombongan memperkenalkan diri dari Indonesia dan ikut shalat Jumat di Centre Culture Islamique ini.

“Kami dari Indonesia, IITCF Indonesia Islamic Travel Communication Forum,” kata Pribadi seraya menjabat tangan imam masjid, Khalil.
“Terimakasih, kami senang dan selamat datang. Indonesia adalah negara muslim yang besar, kita bersaudara,” kata Khalil yang mengaku berasal dari Bosnia ini.
Sebelum shalat Jumat dimulai, umumnya jamaah membaca Al Quran. 15 Menit sebelum adzan berkumandang sebagai tanda waktu shalat Jumat telah masuk. Pembaca Quran dan bertugas sebagai bilal adalah Haidar dari Syiria.
“Saya dari Syiria,” kata Haidar ramah penuh bersahabat dengan menggunakan bahasa Perancis.
Di beberapa kota di Eropa, umumnya khutbah Jumat menggunakan dua bahasa. Setelah khatib menyampaikan khutbah dengan Bahasa Arab, kemudian diterjemahkan ke bahasa negara setempat seperti Perancis.

Usai jumatan, Priyadi dan rombongan memberikan souvenir bingkisan sebagai tanda persaudaraan kepada imam masjid Centre Culture Islamique Luxemburg.
Untuk diketahui, rombongan WEMET Batch 5 ini berangkat ke Eropa Barat mulai Senin 11 Februari hingga tanggal 20 Februari 2019. Program ini diikuti sejumlah owner travel, tour leader dan segenap praktisi pegiat wisata muslim.
“Educational Trip ini adalah angkatan ke-5 untuk destinasi Eropa Barat yang mana muatan dari perjalanan ini adalah belajar dan belajar,” kata Priyadi Abadi memberikan penjelasan. [fro]