
JAKARTA, test.test.bisniswisata.co.id; Mendengar nama destinasi wisata Mexico yang kerap langsung terbayang adalah Pantai Acapulco, destinasi elit yang kerap dijuluki surga dunia dan hiburan musik dari para pria yang menggunakan topi lebar dengan pakaian khasnya.
Acapulco sempat menjadi primadona yang menarik traveler dari kalangan jetset untuk berwisata kesana. Namun kini, keindahan Acapulco tidak lagi cukup menarik traveler. Bahkan warga lokal sendiri tidak bisa lagi menikmati pantai yang indah, karena banyaknya kejahatan yang terjadi.
Tercatat ada enam turis wanita asal Spanyol diperkosa di pantai Acalpulco, Meksiko ini. Pelakunya adalah enam penduduk lokal. Jadi meski pantainya sendiri mungkin masih cantik, namun bagi turis wanita, sebaiknya hindari saja tempat ini.
“Pengalanan menginap dua malam dipantai Acapulco ini memang unik. Dimana-mana ada penjagaan begitu ketat oleh tentara bersenapan laras panjang layak nya dimedan pertempuran, “ kata Priyadi Abadi, pendiri Indonesian Islamic Travel Communication Forum ( ITCF ) yang juga Dirut Adinda Azzahra Group.
Menurut Priyadi, hampir disetiap sudut jalan ada tentara bersiaga penuh yang hilir mudik mengamati kendaraan dan orang-orang yang lalu lalang. Namun ketika hal itu ditanyakan pada petugas hotel maupun guide lokal maka jawabannya suasana itu adalah kegiatan normal saja.
Meski petugas hotel dan guide menenangkan turis yang datang, Priyadi mengaku tetap ada banyak kejadian yang tidak diungkapkan. Apalagi hampir setiap jam terdengar bunyi sirene mobil polisi maupun ambulans membuat dia yakin terjadi sesuatu yang beritanya ditutupi bagi turis asing.
“Berwisata ke Mexico yang berada di wilayah Amerika Latin ini memang pengalaman yang unik dan harus selalu waspada karena negara ini dikenal dengan kartel narkoba yang masih menguasai sebagian negara ini, terutama kartel La Familia,” kata Priyadi melalui daring, hari ini (7/9).
Priyadi Abadi, tetap terhibur di tengah suasana mencekam dan menikmayi madakan halal di Mexico City. (Foto: Priyadi).
Priyadi Abadi, tetap terhibur di tengah suasana mencekam dan menikmayi madakan halal di Mexico City. (Foto: Priyadi).
Namun pengalaman berwisata ke Mexico ini cukup mengesankan karena dia menemukan juga sebuah restaurant dengan menu halal dipinggiran kota Mexico City bernama restaurant El Jamil, mengambil nama dari pemiliknya yang bernama Muhammad Jamil Bader.
Jamil adalah seorang imigran asal Libanon yang sudah cukup lama menetap di Mexico dan sejak 10 tahun lalu membuka restaurant ini dengan jumlah pengunjung yang cukup banyak saat jam makan siang.
“Saya dan kekuarga pindah dari Libanon ke Mexico City.Menu makanan yang kami tawarkan khas Libanon seperti Kafta Meat, Spinach empanadas,” katanya mengutip pernyataan Muhammad Jamil, pemilik restoran itu
Priyadi menambahkan bawa menu yang ditawarkan cukup cocok dengan lidah orang Indonesia dan tersedia nasi sehingga dia optimistis jika ada Muslim Traveler Indonesia yang ingin berkunjung ke Mexico dapat di bawa ke Restaurant El Jamil.
“Sayang kata Muhammad Jamil saat ini beliau belum menemukan Masjid di kota Mexico yang mayoritas penduduknya beragama Katolik, Protestan serta sedikit Yahudi.Kaum Muslim melakukan Sholat masing-masing dirumahnya, begitu pula dalam melakukan Sholat Jumat,” kata Priyadi.
Pengalaman berwisata ke Mexico dan peluang membawa Muslim Traveler ini akan disampaikan pada komunitas IITCF yang dipimpinnya sehingga bisa menambah destinasi wisata pilihan. Meskipun Priyadi mengakui untuk mencapai negara ini dari tanah air cukup panjang atau masuk kategori long haul destination. (Hilda Ansariah Sabri)