ATLMI, Wadahnya Para Tour Leader Muslim

PA| Jakarta–Para pelaku yang bergelut di dunia wisata muslim, Kamis (19/1/2017), meresmikan berdirinya Asosiasi Tour Leader Muslim Indonesia (ATLMI). Asosiasi ini diharapkan bisa mewadahi para pemandu wisata muslim muslim yang potensi pasarnya di Indonesia cukup besar.

Priyadi Abadi, tour leader senior yang juga penggagas ATLMI menjelaskan, asosiasi ini memiliki visi dan misi yang cukup mulia, dengan visi untuk menjadi wadah silaturahim tour leader muslim Indonesia, serta untuk menjalin sinergi dan berbagi.

“Sedangkan misi ATLMI adalah untuk meningkatkan kualtias sumber daya tour leader muslim Indonesia yang profesional dan berdaya saing tinggi,” kata Priyadi yang juga chairman Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) saat peluncuran ATLMI di Hotel Sofyan Betawi, Jakarta, Kamis (19/1). Acara peluncuran ATLMI ini dihadiri ratusan peserta dari kalangan pelaku travel muslim, maskapai penerbangan, tour leader muslim, serta sejumlah media.

Priyadi menjelaskan, ATLMI berbeda dengan asosiasi-asosiasi travel yang sudah ada. Ini merupakan asosiasi profesi yang nantinya tidak hanya mewadahi tour leader untuk wisata muslim, tapi juga para pendamping jamaah umrah dan haji (muthawif dan muthawifah).

Tour leader muslim jumlahnya masih sangat terbatas dibandingkan tour leader nonmuslim. Dan harus diakui, skill tour leader muslim masih di bawah mereka,” kata dia.

Sebab itu, ATLMI nantinya bersinergi dengan IITCF sebagai training center wisata muslim untuk melakukan edukasi kepada para tour leader muslim yang tergabung di asosiasi tersebut. “Wisata muslim tidak hanya ke Turki, Dubai, atau Aqsha. Masih banyak destinasi lain yang belum digarap para pelaku travel muslim. Padahal, itu sudah jauh hari digarap travel nonmuslim. Mereka yang garap pasar muslim,” tutur dia.

Menurut Piyadi, keberadaan ATLMI nantinya akan berguna sebagai payung hukum yang menegaskan legalitas profesi pemandu wisata Islami. Di Indonesia sejauh ini yang sudah ada hanya asosiasi pemandu wisata umum atau tak spesifik Muslim. ATLMI juga memiliki program-program sertifikasi profesi tour leader Islami, sekaligus untuk menjawab tantangan antara lain di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

“Sertifikasi memang itu kan program pemerintah dalam rangka standarisasi kepada profesi ini (pemandu wisata Islami) agar bisa bersaing. Apalagi kini era MEA, ada standarisasi ASEAN. Nanti kita juga bekerja sama dengan pemerintah,” kata Priyadi.

Mengenai figur ketua umum ATLMI, menurut owner PT Adinda Azzahra Tour ini, akan dipilih berdasarkan anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART) asosiasi tersebut.

Ia optimistis ATLMI bisa menjaring anggota khususnya tour leader muslim yang kini jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan orang.

“Untuk travel umrah saja yang punya izin PPIU itu jumlahnya ada sekitar 700 ratusan travel. Mereka tentu memiliki muthawif atau tour leader, belum lagi travel yang memang selama ini menggarap pasar wisata muslim yang jumlahnya bisa tiga kali lipatnya yang resmi,” kata Priyadi.[]

Sumber: Kabarumrahhaji.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *