ALTMI: Ada 1.500 Pemandu Wisata Muslim di Indonesia

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Asosiasi Tour Leader Muslim Indonesia (ATLMI) mencatat hingga saat ini ada 1.500 lebih pemandu wisata Muslim di seluruh Indonesia. Jumlah ini belum mencakup mereka yang belum terdata. Karena itu, ATLMI akan melakukan database lebih lanjut.

“Ini adalah potensi besar. Jadi, banyak sekali. Ke depan, IITCF dan ALTMI akan bersinergi. IITCF konsennya pada pendidikan dan pelatihan-pelatihan, sedangkan ALTMI benar-benar asosiasi tour leader Muslim.” papar Ketua Forum Komunikasi Biro Perjalanan Islami Indonesia (IITCF) Priyadi Abadi disela-sela peluncuran Asosiasi Tour Leader Muslim Indonesia (ATLMI) di Hotel Sofyan Betawi, Jakarta, Kamis (19/1/2017).

Dilanjutkan, peruntukannya bagi berbagai pelatihan-pelatihan atau beasiswa di bidang pariwisata Islami. Ada sekitar 300 agen perjalanan Islami yang sudah tergabung dalam IITCF, yang merupakan pusat pelatihan (training centre) biro perjalanan Islami.

“Misalnya, sekolah-sekolah pariwisata. Nanti kita berikan beasiswa untuk pelatihan-pelatihan di luar negeri. Mereka mungkin prestasinya bagus, tetapi belum disesuaikan di kemampuan. Melalui IICTF, kami mau jembatani (dunia pendidikan dan dunia kerja). Dananya dikelola di yayasan ini.” sambungnya.

Terkait peluncuran ATLMI, menurut sang penggagas Priyadi Abadi, kehadiran ATLMI untuk mengisi kekosongan wadah profesi pemandu wisata (tour leader) Muslim di Tanah Air. “Sebetulnya, (pembentukan asosiasi) ini kebutuhan yang sudah lama dinantikan oleh teman-teman pelaku (bisnis) travel Muslim, di mana mereka para tour leader sebagai profesi belum punya rumah atau wadahnya. Nah, ini kita mau luncurkan,” ungkapnya.

Keberadaan ATLMI nantinya akan berguna sebagai payung hukum yang menegaskan legalitas profesi pemandu wisata Islami. Di Indonesia, ucap dia, sejauh ini yang sudah ada hanya asosiasi pemandu wisata umum atau tak spesifik Muslim.

Karena itu, terbentuknya ATLMI dapat dianggap sebagai terobosan untuk pelaku bisnis maupun konsumen wisata halal. “Asosiasi travel penyelenggara umrah dan haji, itu memang sudah ada. Tetapi pelakunya, atau profesi tour leader, belum ada. Jadi, inilah yang mau kita luncurkan. Kita yakin, akan banyak sekali yang bergabung,” ujarnya.

Dengan ATLMI, kata Priyadi, para pemandu wisata Islami dapat menemukan perlindungan hukum bila sewaktu-waktu membutuhkan. Kemudian, dia mengungkapkan, ATLMI juga memiliki program-program sertifikasi profesi tour leader Islami. Hal ini untuk menjawab tantangan antara lain di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

“Sertifikasi memang itu kan program pemerintah dalam rangka standarisasi kepada profesi ini (pemandu wisata Islami) agar bisa bersaing. Apalagi kini era MEA, ada standarisasi ASEAN. Nanti kita juga bekerja sama dengan pemerintah.” sambungnya seperti dilansir laman Republika.co.id

Dalam peluncuran ini, figur ketua umum ATLMI akan dipilih berdasarkan anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART) asosiasi tersebut. Acara ini dihadiri sekitar seratusan orang yang terdiri atas para pebisnis biro perjalanan Islami, pihak maskapai penerbangan, dan media. (*/RCI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *