Batik Buat Sang Imam Islamic Center Wina

PA| Wina–Pada tahun 1970-an, atas inisiatif kedutaan besar negara-negara Islam terutama Arab Saudi, akhirnya Austria memiliki Islamic Center Wina pada tahun 1979. Dana pembangunan sebagian besar dari Raja Saudi Arabia waktu itu Faisal Bin Abdul Aziz.

Islamic Center Wina dibangun di atas lahan yang dibeli dari dana yang berasal dari 8 negara Islam di tahun 1968 dan mendapatkan dukungan dari pemerintah Austria. Sebagaimana ditulis pada prasasti pembangunannya disebutkan: “Vienna Islamic Centre. Pembangunan atas inisiatif beberapa kedutaan besar negara-negara Islam, terutama Yang Mulia Raja Feisal bin Abdul Azia dari Saudi Arabia. Peletakan Batu Pertama pada 28 Februari 1968. Diresmikan pada 20 November 1979 bertepatan 1 Muharram 1400 H oleh Presiden Austria, DR. R..Kirschschlager.Tinggi Menara 32 meter. Kubah 16 meter. Arsitek Ing R. Lugner.”

Islamic Center Wina dilengkapi dengan bangunan  menara setinggi 32 meter, serta kubah masjid di bagian tengah dengan diameter 20 meter. Sebagai tambahan dilengkapi dengan fasilitas yang baik untuk belajar dan mempraktekan ajaran Islam. 

Sama seperti masjid pada umumnya di Indonesia, di sana ada hamparan karpet untuk salat, hijab pemisah untuk jamaah wanita di bagian belakang, mihrab, dan mimbar bagi khatib. Ruangan salatnya kira-kira berukuran 100 x 200 meter. Masjid itu terbagi dalam 3 lantai. Lantai basement, lantai dasar, dan lantai atas.

Bangunan Islamic Center secara keseluruhan berdiri di atas tanah kurang lebih seluas 1 hektar. Kumandang azan dilantunkan hanya terdengar di dalam masjid saja karena tidak menggunakan pengeras suara.

Masjid ini sangat ramai saat salat Jumat. Tiap lantai penuh, jumlah orangnya sekitar 2.000 orang. Mereka datang dari dalam dan luar kota Wina. Islamic Center di Wina adalah satu-satunya tempat yang memiliki masjid relatif besar. Di kota-kota lain di Austria juga ada Islamic Center, hanya saja tidak sebesar di Wina.

Meskipun menjadi agama terbesar ketiga, tetapi geliat dan semangat menjalankan ajaran agama Islam di Wina cukup tinggi, hal ini terlihat dari semarak dan berjubelnya warga muslim dari beragam etnis untuk menjalankan shalat tarawih, shalat jum’at dan tadarus Al-Qur’an di masjid-masjid yang cukup menampung mereka.

Secara historis, Kebanyakan orang Muslim datang ke Austria setelah tahun 1960 sebagai “pekerja tamu” dari Turki, Bosnia dan Herzegovina serta Serbia. Ada juga mereka yang berasal dari keturunan Arab dan Pakistan.

Keberadaan warga Turki muslim khususnya di Wina sangat membantu dalam hal menyediakan makanan dan minuman yang halal. Daging sapi, ayam dan kambing mudah didapatkan dari mereka. Bahkan justru pasar-pasar Turki lebih padat dikunjungi oleh mereka yang akan membeli kebutuhan makan sehari-hari daripada pasar-pasar yang dikelola oleh warga Austria.  

Dalam perjalanan wisata Muslim ke Eropa kali ini, Adinda Azzahra Tour & Travel dari tanggal 24 Desember 2018 hingga 3 Januari 2019 mengunjungi Islami Center Wina. Bahkan tour leader H. Priyadi Abadi, M.Par juga bersilaturahim ke salah satu imam Islamic Center Wina bernama Mr. Salim. Kunjungan kali ini, Priyadi memberikan cinderamata berupa batik untuk sang imam. Mau tahu serunya wisata muslim ke Eropa? Ayo, pilih paket Adinda Azzahra untuk perjalanan liburan ke Eropa. [Fro]   

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *